Selasa, 03 September 2013

LARANGAN MENCELA SESAMA MUSLIM

Hadits Bukhari 5584

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ تَابَعَهُ غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ
Mencela orang muslim adl kefasikan & membunuhnya adl kekufuran. Hal ini diperkuat juga oleh riwayat Ghundar dari Syu'bah. [HR. Bukhari No.5584].

Hadits Bukhari 5585

حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ الْحُسَيْنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ يَعْمَرَ أَنَّ أَبَا الْأَسْوَدِ الدِّيلِيَّ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلًا بِالْفُسُوقِ وَلَا يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ إِلَّا ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ
Tidaklah seseorang melempar tuduhan kepada orang lain dgn kefasikan, & tak pula menuduh dgn kekufuran melainkan (tuduhan itu) akan kembali kepadanya, jika saudaranya tak seperti itu. [HR. Bukhari No.5585].

Hadits Bukhari 5586

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا هِلَالُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلَا لَعَّانًا وَلَا سَبَّابًا كَانَ يَقُولُ عِنْدَ الْمَعْتَبَةِ مَا لَهُ تَرِبَ جَبِينُهُ
Mengapa dahinya berdebu (dengan bahasa sindiran). [HR. Bukhari No.5586].

Hadits Bukhari 5587

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّ ثَابِتَ بْنَ الضَّحَّاكِ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ عَلَى مِلَّةٍ غَيْرِ الْإِسْلَامِ فَهُوَ كَمَا قَالَ وَلَيْسَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَذْرٌ فِيمَا لَا يَمْلِكُ وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَعَنَ مُؤْمِنًا فَهُوَ كَقَتْلِهِ وَمَنْ قَذَفَ مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ
Barangsiapa bersumpah dgn agama selain Islam, maka dia bagaikan apa yg dia katakan, anak Adam tak boleh bernadzar dgn sesuatu yg tak dia miliki, barangsiapa bunuh diri dgn sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa di akhirat dgn sesuatu yg digunakan untuk bunuh diri, barangsiapa melaknat orang mukmin maka ia seperti membunuhnya, barangsiapa menuduh seorang muslim dgn kekafiran maka ia seperti membunuhnya. [HR. Bukhari No.5587].

Hadits Bukhari 5588

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ سُلَيْمَانَ بْنَ صُرَدٍ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اسْتَبَّ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَغَضِبَ أَحَدُهُمَا فَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى انْتَفَخَ وَجْهُهُ وَتَغَيَّرَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ الَّذِي يَجِدُ فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ الرَّجُلُ فَأَخْبَرَهُ بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ تَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ فَقَالَ أَتُرَى بِي بَأْسٌ أَمَجْنُونٌ أَنَا اذْهَبْ
Sungguh aku mengetahui satu kalimat yg seandainya diucapkan, maka marahnya akan hilang. Lalu orang yg mendengar ucapan beliau beranjak pergi & mengabarkan kepadanya sabda Nabi , katanya; Berlindunglah kepada Allah dari Syetan. laki-laki yg marah tersebut berkata; 'Apakah kamu menganggap saya ada masalah, sudah gilakah saya, pergilah? [HR. Bukhari No.5588].

Hadits Bukhari 5589

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ حُمَيْدٍ قَالَ قَالَ أَنَسٌ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُخْبِرَ النَّاسَ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَتَلَاحَى رَجُلَانِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ فَتَلَاحَى فُلَانٌ وَفُلَانٌ وَإِنَّهَا رُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ
Sesungguhnya aku keluar hendak mengabarkan lailatul qadar kepada kalian, namun aku mendapati perselisihan antara Fulan & Fulan sehingga laitatul qadar diangkat kembali, bisa jadi hal itu adl lebih baik buat kalian, maka carilah lailatul qadar pada hari kesembilan, ketujuh, & kelima (sebelum Akhir). [HR. Bukhari No.5589].

Hadits Bukhari 5590

حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ الْمَعْرُورِ هُوَ ابْنُ سُوَيْدٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ رَأَيْتُ عَلَيْهِ بُرْدًا وَعَلَى غُلَامِهِ بُرْدًا فَقُلْتُ لَوْ أَخَذْتَ هَذَا فَلَبِسْتَهُ كَانَتْ حُلَّةً وَأَعْطَيْتَهُ ثَوْبًا آخَرَ فَقَالَ كَانَ بَيْنِي وَبَيْنَ رَجُلٍ كَلَامٌ وَكَانَتْ أُمُّهُ أَعْجَمِيَّةً فَنِلْتُ مِنْهَا فَذَكَرَنِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِي أَسَابَبْتَ فُلَانًا قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَفَنِلْتَ مِنْ أُمِّهِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ إِنَّكَ امْرُؤٌ فِيكَ جَاهِلِيَّةٌ قُلْتُ عَلَى حِينِ سَاعَتِي هَذِهِ مِنْ كِبَرِ السِّنِّ قَالَ نَعَمْ هُمْ إِخْوَانُكُمْ جَعَلَهُمْ اللَّهُ تَحْتَ أَيْدِيكُمْ فَمَنْ جَعَلَ اللَّهُ أَخَاهُ تَحْتَ يَدِهِ فَلْيُطْعِمْهُ مِمَّا يَأْكُلُ وَلْيُلْبِسْهُ مِمَّا يَلْبَسُ وَلَا يُكَلِّفُهُ مِنْ الْعَمَلِ مَا يَغْلِبُهُ فَإِنْ كَلَّفَهُ مَا يَغْلِبُهُ فَلْيُعِنْهُ عَلَيْهِ

Sungguh dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah, aku pun berkata; Apakah saya masih memiliki sifat jahiliyahan padahal aku sudah tua? 
beliau menjawab: Ya, benar, mereka adl saudaramu & paman-pamanmu yg dititipkan Allah dibawah pengurusanmu, barangsiapa memiliki saudara yg masih dalam pengurusanya, hendaklah dia diberi makan sebagaimana yg dia makan, diberi pakaian sebagaimana ia mengenakan pakaian. Dan janganlah kamu bebaninya diluar batas kemampuannya, & jika kamu membebaninya, maka bantulah dia dalam menyelesaikan tugasnya. [HR. Bukhari No.5590].

INFO : mutiarahadits.com

Sabtu, 24 Agustus 2013

                                                                   Rainbow Party

 “Eh, 3 hari lagi ulang tahunnya Sani kan?” tanya Kina. “Oh, iya ya. Tapi hari apa deh, aku lupa?” tanyaku. “Huuu… Dasar pelupa! Hari Rabu lah, kan kamu yang bilang ke aku,” kata Kina lagi.
Oh, iya. Perkenalkan namaku Rani Sabila, biasa dipanggil Abil. Aku bersekolah di MI. Al-Khairiyah. Aku lahir pada tanggal 5 Februari 2003, di Jakarta. Nama ayahku Lutfi, sedangkan ibuku Su’dah. Sudah dulu perkenalannya.
Ulang tahun Sani aku ngadoin apa ya? Pikirku dalam hati. “Abil sayang, ayo jemputannya sudah datang tuh,” kata ibu. “Iya bu!” jawabku sambil memakai kerudung dan mengambil tas. Aku berpamitan kepada ibu. “Assalamu’alaikum!” kataku. “Wa’alaikumsalam. Hati-hati ya nak! Belajar yang rajin!” nasihat ibu.
Sesampai di sekolah…
“Abil!” Seseorang mengagetkanku. Ternyata Kina. “Ada apa, Kin? Kayaknya kamu seneng banget,” tanyaku dengan heran. “Kamu pasti masih memikirkan hadiah apa untuk ulang tahun Sani, kan?” ucap Kina. “Iya, kok tau? Kayaknya kamu punya hadiah spesial nih?” Tanyaku lagi. “Iya dong… Mau tahu kan?” kata Kina. Aduuuh… Dari tadi Kina bukannya ngasih tahuin malah nanya-nanya mulu yang bikin orang kepo, pikirku dalam hati. “Ada apa sih emangnya, Kin? Jangan bikin orang jadi kepo deh!” Jawabku rada kesal. “Iya-iya maaf. Nih aku punya ide brilian!” katanya. Kina membisikkan sesuatu kepada Abil. “OOOh, jadi kita sekelas patungan untuk bikin pesta kejutan! Pesta apa?” kataku sambil ber-ooh panjang. “Nanti kita main di rumah kamu aja ya Bil,” kata Kina. “Oke!” Sahutku.
Sesapainya dirumah…
“Assalamu’alaikum, Abil pulang…” teriakku. “Wa’alaikumsalam, eeeh… anak ibu sudah pulang! Ehhh… Ada Kina, silahkan duduk, Kin!” kata ibuku tanpa hentinya. “Mmm… Makasih tante,” jawab Kina. “Bu, 2 hari lagi Sani ulang tahun, nah aku dan teman-teman sekelas mau adain pesta kejutan di rumah Sani, tapi aku belum tahu nama pestanya apa…” tegurku. “Oh, iya. Dia suka makan kue apa?” tanya ibu. “Kue? Kalau enggak salah Rainbow Cake deh,” Sahut Kina. “AAAhhh… Jadi nanti nama pestanya Rainbow Party aja. Jadi nanti kita membuat Rainbow Cake hasil kita sendiri untuk kue ultahnya si Sani,” kataku kegirangan. “Mmmm… Abil, aku pulang dulu ya takut di cariin,” kata Kina. “Ooh… Ya udah aku antarkan sampai depan rumahku,” kataku. “Dada…” teriakku. “Bye… See you tomorrow,” kata Kina. “See you too,” teriakku lagi.
Malam harinya…
“Bu, kira-kira gimana ya pesta besok? Adainnya pas pulang sekolah aja! nanti aku suruh Bu Rina biar Sani di suruh ngerjain PR di ruang guru, jadi, kita bisa cepet-cepet ke rumahnya. Oh, iya kadonya apa ya bu?” kataku panjaang lebar. “Terserah kamu aja kalau masalah suruh Bu Rina nya. Kado? Ibu udah siapin. Kadonya, Hp Samsung Galaxy Mini,” kata ibu. Wow… Ibuku memang kerjanya sebagai bos Rumah sakit. Ya, jadi… Gitu deh. “Bu aku tidur dulu ya… Udah ngantuk nih,” kataku. “Iya, ibu juga mau tidur,” kata ibu.
Keesokan harinya…
“Abil bangun, nanti terlambat lagi,” teriak ibuku dari bawah. “Iya bu!” teriak ku. Hoooaaammmsss… Aku menguap. Setelah mandi, sholat Subuh, pakai seragam, ngambil tas, pakai kaos kaki dan sepatu, Abil berangkat.
Sesampainya di sekolah…
“Assalamu’alaikum… Anak-anak bu guru ada pengumuman, nanti pulang sekolah Sani tidak diperbolehkan pulang dulu karena dia mengerjakan PR nya di ruang guru. Dikarenakan ibunya mau pergi. Sekarang buka Kitab IPS halaman 290, dikerjakan,” teriak bu Rina. “Iya bu!!!” teriak semua serempak. “Aku deg-degan deh, Bil,” sahut Kina. “Deg-degan kenapa?” tanyaku. “Deg-degan karena gak sabar,” katanya. “OOOhhh… gitu…” kataku ber-ooh panjang.
Saat pulang sekolah…
Kita semua langsung ke rumahnya Sani. Terlihat ibunya Sani sedang menata kue-kue yang aku dan teman-teman bikin. “Nanti kita semua matikan lampu ya…” ucap ibunya Sani. “Sippp…” kata aku dan Kina. Oh, iya hampir lupa kalau aku, Kina dan Sani bersahabat dari sejak kecil.
Saat Sani pulang…
“Hallo!!! Ada orang?” teriak Sani. “Halooo!!!” teriaknya lagi. Sani menuju ruang tamu. Dia menyalakan lampu dan, “Happy birthday Sani, Happy birthday Sani, Happy birthday happy birthday, Happy birthday Sani!!! Horeee!!!” Teriak semua orang yang ada di rumah Sani kecuali Sani. Sani kaget sekali. “Selamat ulang tahun sayang,” kata mamanya Sani. Tiba-tiba aku tersandung kaki Kina dan aku, Kina dan Sani jatuh ke arah kue Rainbow Cake.
“Maafin aku ya, San. Gara-gara aku pestanya berantakan deh,” sesalku. “Iya maafin aku juga San,” kata Kina. “Gak apa-apa kok,” kata Sani. Hahaha… tawa Sani. “Kenapa san?” tanyaku dan Kina. “Mukamu belepotan krim kuenya hahaha…” katanya sambil tertawa terbahak-bahak. “Hahahaha… Kamu juga San…” Kataku dan Kina serempak. “Hahahaha…” sekarang kita bertiga tertawa. “Gak apa-apa jika pestaku berantakan. Tetapi persahabatan jangan sampai berantakan,” kata Sani. Mereka bertiga berpelukan erat.
~ SELESAI ~
Cerpen Karangan: Sarah Sabila
Facebook: Sarah Sabila
Keutamaan dan Amalan Bulan Sya'ban
"Wahai ahli Madinah, aku adalah Rasul dari Rasul-rasul yang diutus Allah untuk kalian. Ketahuilah, bulan Sya'ban adalah bulanku, maka Allah SWT akan memberikan rahmatNya kepada siapa yang menolongku di bulanku, yaitu berpuasa pada bulan tersebut."
 

 Keutamaan dan Amalan Bulan Sya
Menurut Kantor Berita ABNA, Sya'ban adalah bulan yang sangat mulia, yang dinisbatkan kepada penghulu para Anbiyah Muhammad Saw, dan Nabiullah Muhammad Saw mengisi bulan tersebut dengan melakukan puasa yang disambung dengan bulan Ramadhan. Beliau Saw bersabda, "Sya'ban adalah bulanku,  dan barangsiapa yang berpuasa satu hari pada bulanku, surge diwajibkan atasnya. Diriwayatkan pula dari Imam Ja'far Shadiq as, begitu memasuki bulan Sya'ban imam Zainal Abidin as mengumpulkan sahabatnya dan bertanya kepada mereka, "Tahukah kalian, bulan apa ini?".
"Bulan ini adalah bulan Sya'ban dan Nabiullah Muhammad Saw bersabda bulan Sya'ban adalah bulanku, karenanya untuk mendapatkan kecintaan dari Nabi dan untuk mendekatkan diri pada Allah, berpuasalah pada bulan ini. Aku bersumpa atas nama Zat yang jiwa Ali bin Al Husain berada di tanganNya bahwa saya mendengar dari ayahku Husain bin Ali as yang berkata, aku mendengar dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as setiap puasa yang engkau lakukan dalam bulan Sya'ban maka engkau akan mendapatkan kecintaan dari Nabi Allah dan mendekatkanmu pada sisi Allah SWT. Allah mencintainya dan mendapat perlindungan di hari kiamat dan wajib baginya surga."
Diriwayatkan dari Shafwan Jamaal yang berkata, Imam Ja'far Shadiq as berkata kepadaku, "Barang siapa diantaramu yang berpuasa pada bulan Sya'ban maka muliakanlah." Saya bertanya, "Saya menjadi penebusmu, apakah karena didalamnya ada keutamaan?". Beliau berkata, "Iya. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw begitu melihat hilal pada bulan Sya'ban maka beliau menyerukan kepada penduduk Madinah, "Wahai ahli Madinah, aku adalah Rasul dari Rasul-rasul yang diutus Allah untuk kalian. Ketahuilah, bulan Sya'ban adalah bulanku, maka Allah SWT akan memberikan rahmatNya kepada siapa yang menolongku di bulanku, yaitu berpuasa pada bulan tersebut."
Kemudian imam Ja'far Shadiq menambahkan sebagaimana yang diriwayatkan dari ayahnya yang bersambung sampai kepada Amirul Mukminin as yang berkata, "Sejak saya mendengarkan seruan Rasulullah tersebut di bulan Sya'ban, saya tidak meninggalkan sekalipun puasa di bulan Sya'ban dan tidak akan meninggalkannya sampai akhir hayatku, insya Allah."
Kemudian beliau berkata, bulan Syaban dan bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan pengampunan Ilahi.
Amalan dalam bulan Sya'ban
1.     Membaca Munajat Sya'ban.
2.     Berpuasa semampunya. Imam Shadiq as berkata, "Barangsiapa yang berpuasa diawal bulan Sya'ban, dipastikan akan masuk surga dan barangsiapa yang berpuasa dua hari di bulan Sya'ban, maka Allah akan memandangnya siang malam dengan pandangan rahmat dan tetap dengan pandangat tersebut sampai ia masuk surga. Barangsiapa yang tiga hari berpuasa pada bulan Sya'ban maka ia akan berjumpa dengan Allah di arsy dan didalam surga."
3.     Setiap hari di bulan Sya'ban begitu masuk waktu dhuhur dan pada pertengahan malam membaca shalawat sebagaimana yang dicontohkan oleh Imam Ali Zainal Abidin as Sajjad sebagai berikut:
 اَللّهُمََّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ و َآلِ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ النُّبُوَّةِ وَ مَوْضِعِ الرِّسالَةِ وَ مُخْتَلَفِ الْمَلاَّئِكَةِ وَ مَعْدِنِ الْعِلْمِ وَ اَهْلِ بَیْتِ الْوَحْىِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ و َآلِ مُحَمَّدٍ الْفُلْكِ الْجارِیَةِ فِى اللُّجَجِ الْغامِرَةِ یَامَنُ مَنْ رَكِبَها وَ یَغْرَقُ مَنْ تَرَكَهَا الْمُتَقَدِّمُ لَهُمْ مارِقٌ وَالْمُتَاَخِّرُ عَنْهُمْ زاهِقٌ وَاللاّزِمُ لَهُمْ لاحِقٌ.
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الْكَهْفِ الْحَصینِ وَ غِیاثِ الْمُضْطَرِّ الْمُسْتَكینِ وَ مَلْجَاءِ الْهارِبینَ وَ عِصْمَةِ الْمُعْتَصِمینَ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ صَلوةً كَثیرَةً تَكُونُ لَهُمْ رِضاً وَ لِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ اَداَّءً وَ قَضاَّءً بِحَوْلٍ مِنْكَ وَ قُوَّةٍ یا رَبَّ الْعالَمینَ.
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الطَّیِّبینَ الاْبْرارِ الاْخْیارِ الَّذینَ اَوْجَبْتَ حُقُوقَهُمْ وَ فَرَضْتَ طاعَتَهُمْ وَ وِلایَتَهُمْ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَاعْمُرْ قَلْبى بِطاعَتِكَ وَلا تُخْزِنى بِمَعْصِیَتِكَ وَارْزُقْنى مُواساةَ مَنْ قَتَّرْتَ عَلَیْهِ مِنْ رِزْقِكَ بِما وَسَّعْتَ عَلَىَّ مِنْ فَضْلِكَ وَ نَشَرْتَ عَلَىَّ مِنْ عَدْلِكَ وَ اَحْیَیْتَنى تَحْتَ ظِلِّكَ وَ هذا شَهْرُ نَبِیِّكَ سَیِّدِ رُسُلِكَ شَعْبانُ الَّذى حَفَفْتَهُ مِنْكَ بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوانِ الَّذى كانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَیْهِ وَ آلِه وَ سَلَّمَ یَدْاَبُ فى صِیامِهِ وَ قِیامِهِ فى لَیالیهِ وَ اَیّامِهِ بُخُوعاً لَكَ فى اِكْرامِهِ وَاِعْظامِهِ اِلى مَحَلِّ حِمامِهِ.
اَللّهُمَّ فَاَعِنّا عَلَى الاِْسْتِنانِ بِسُنَّتِهِ فیهِ وَ نَیْلِ الشَّفاعَةِ لَدَیْهِ اَللّهُمَّ وَاجْعَلْهُ لى شَفیعاً مُشَفَّعاً وَ طَریقاً اِلَیْكَ مَهیَعاً وَاجْعَلْنى لَهُ مُتَّبِعاً حَتّى اَلْقاكَ یَوْمَ الْقِیمَةِ عَنّى راضِیاً وَ عَنْ ذُنُوبى غاضِیاً قَدْ اَوْجَبْتَ لى مِنْكَ الرَّحْمَةَ وَالرِّضْوانَ وَ اَنْزَلْتَنى دارَ الْقَرارِ وَ مَحَلَّ الاْخْیارِ .
4.     Setiap hari membaca zikir berikut sebanyak 70 kali: «اَسْتَغْفِرُاللهَ وَ اَسْئَلُهُ التَّوْبَةَ»  
5.     Diantara amalan penting lainnya, sebagaimana yang diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as, setiap hari kamis dari bulan Sya'ban, langit akan menjadi sangat indah dan malaikat-malaikat akan berseru, "Ya Tuhan kami, ampunilah mereka yang berpuasa Sya'ban, maafkanlah dan ijabahlah do'a-do'a mereka."
Karenanya barangsiapa yang mendirikan shalat dua raka'at dan setiap raka'at membaca al Fatihah satu kali dan surah al Ikhlas seratus kali dan setelah melakukan salam membaca shalawat seratus kali, maka Allah SWT akan mengabulkan semua permintaannya baik yang menyangkut agamanya maupun duniawinya, dan barang siapa yang mengerjakan puasa satu hari dalam bulan Sya'ban, Allah mengharamkan tubuhnya terkena api neraka."
6.     Setiap hari membaca zikir « اَسْتَغْفِرُاللهَ الَّذى لا اِلهَ اِلاّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحیمُ الْحَىُّ الْقَیّوُمُ وَ اَتُوبُ اِلَیْهِ» sebanyak tujuh puluh kali. Dan sebagian riwayat menyebutkan juga membaca "الْحَىُّ الْقَیُّومُ" dan "الرَّحْمنُ الرَّحیمُ". Pada riwayat lain disebutkan, bulan Sya'ban adalah bulan pengampunan maka dianjurkan memperbanyak istighfar pada bulan tersebut. Barang siapa yang mengucapkan istighfar 70 kali setiap harinya pada bulan Sya'ban derajatnya sama dengan membaca istighfar 70.000 kali pada bulan lain.
7.     Memperbanyak sedekah, meskipun hanya sebuah biji kurma. Allah SWT akan mengharamkan tubuh orang yang bersedekah pada bulan Sya'ban terkena api neraka.
Diriwayatkan dari Imam Ja'far Shadiq as yang ketika ditanyakan kepada beliau apa keutaman bulan Sya'ban, perawi bertanya, "Ya putra Rasulullah, apa pahala yang didapatkan mereka yang berpuasa satu hari di bulan Sya'ban?"
Imam as menjawab, "Demi Allah, Ganjarannya adalah surga."
Ditanyakan lagi, "Amalan apa yang sebaik-baiknya dilakukan dalam bulan Sya'ban?"
Imam Ja'far Shadiq as berkata, "Bersedekah dan beristighfar. Barangsiapa yang bersedekah di bulan Sya'ban maka Allah akan meningkatkan pahalanya sebagaimana diantara kamu membesarkan unta yang baru lahir dan pada hari kiamat nanti maka ia menemukan pahala sedekahnya sebesar gunung Uhud."
8.     Sepanjang bulan Sya'ban membaca zikir « لا اِلهَ اِلا اللهُ وَلا نَعْبُدُ اِلاّ اِیّاهُ مُخْلِصینَ لَهُ الدّینَ وَ لَوُ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ » sebanyak seribu kali. Barangsiapa yang melakukannya maka namanya akan tercatat pada daftar orang-orang yang beribada selama seribu tahun. 

 
Sumber: www.abna.ir